Air Terjun Songgo Langit

Obyek wisata ini terletak di Desa Bucu Kecamatan Kembang 30 Km sebelah utara dari Kota Jepara. Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dan lebar 2 meter . Panorama alam disekitar obyek wisata ini begitu indah dan udaranya cukup nyaman, sehingga cocok untuk acara santai atau kegiatan rekreasi lainnya. Ditempat ini banyak dijumpai kupu-kupu yang beraneka ragam. Untuk mencapai Air Terjun Songgo Langit dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan komdisi jalan beraspal.

Benteng Potugis

Benteng Portugis yang terletak 45 Km di sebelah utara Kota Jepara di Desa Banyumanis Kecamatan Keling bangunan ini dibangun sekitar abad XVII. Lokasinya sangat strategis karena berada diatas bukit yang menghadap langsung ke laut dan dapat melihat Pulau Mandalika. Dan ini menjadi salah satu obyek wisata di Kabupaten Jepara.

Tirta Samudra

Pantai Tirta Samudra atau yang dikenal dengan sebutan Pantai Bandengan terletak 7 Km senelah utara dari pusat kota. Pantai yang airnya jernih dan berpasir putih ini sangat cocok untuk lokasi mandi. Tak jarang para wisatawan yang dating sengaja melakukan mandi laut. Umumnya mereka anak-anak, remaja dan para wisatawan manca Negara. Biasanya saat yang paling disuka adalah pada waktu pagi hari dan di saat sore hari menjelang senja dimana akan tampak panorama sunset yang memukau.

Museum R.A.Kartini

Museum RA Kartini terletak di pusat kota atu tepatnya di sebelah utara alun-alun kota Jepara. Museum RA Kartini termasuk jenis museum umum dan sekaligus sebagai obyek wisata sejarah yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara selaku Dinas Teknis yang ditunjuk oleh pemerintah daerah. Museum ini dibuka setiap hari dan sering dikunjungi para wisatawan baik wisata mancanegara (Wisman) maupun wisata nusantara (Wisnus). Museum RA Kartini didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, SH.

Pesta Lomban

Pesta Lomban di Jepara pada awalnya adalah pestanya masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten Jepara, namun dalam perkembangan pesta ini telah menjadi milik masyarakat Jepara umumnya. Pesta ini merupakan puncak acara dari Pekan Syawalan yang diselenggarakan pada tanggal 8 syawal atau 1 (satu) minggu setelah hari raya Idul Fitri.

Pesta Lomban oleh masyarakat Jepara sering pula disebut “Bakda/Bada Lomban” atau Bakda/Bada Kupat Yang disebut “Bada Kupat” karena pada saat itu masyarakat Jepara merayakannya dengan memasak “Kupat: dan “Lepet”.

Pesta Lomban diawali dengan pelarungan kepala kerbau ketengah laut oleh Bupati Jepara, sementara itu peserta Pesta Lomban menuju ke “Teluk Jepara” untuk melakukan perang laut dengan amunisi beraneka macam ketupat, lepet, Kolang-kaling. Setelah selesai “Perang Teluk” mereka mendarat dan memakan bekal yang dibawa dari rumah.

Puncak keramaian berlangsung di Pantai Kartini yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Taman Rekreasi Pantai Kartini yaitu hiburan dan aneka lomba seperti Lomba dayung, Lomba perahu hias, Lomba lorodan diatas air dan aneka lomba lainnya.

Perang Obor


Upacara tradisional “Obor-oboran” merupakan salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Jepara, khususnya desa Tegal Sambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang tiada duanya dia Jawa Tengah dan mungkin di seluruh Indonesia.

Obor pada upacara tradisional adalah gulungan atau bundelan 2 (dua) atau 3 (tiga) pelepah kelapa yang sudah kering dan bagian dalamnya diisi dengan daun pisang kering (jawa: klaras).

Obor yang sudah dinyalakan bersama untuk digunakan sebagaia alat untuk saling menyerang sehingga muncul pijaran api yang besar, akhirnya masyarakat menyebutnya dengan istilah “Perang Obor”.

Karimun Jawa

Karimun Jawa adalah merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Jepara yang terletak di sebuah kepulauan yang berada + 80 km Barat Laut kota Jepara.

Wilayah Karimunjawa terdiri dari 7.120 Ha daratan dan 110.117,30 Ha Perairan.

Karimunjawa memiliki 27 pulau besar dan kecil. Dalam struktur pemerintahan Karimunjawa merupakan salah satu kecamatan dari 16 Kecamatan yang berada di Jepara dan terdiri dari tiga desa yaitu : desa Karimunjawa, Kemujan dan Parang. Dengan penduduk mayoritas bermata pencaharian adalah nelayan

Taman Nasional Laut Karimunjawa terletak disebelah utara kota Jepara yang berjarak sekitar 45 mil dari laut Jepara. Kondisi perairannya masih jernih hingga kedalaman kedalaman 5 – 7 m, dengan terumbu karangnya yang indah dan hamparan pasir putih yang membentang sepanjang pantai nan elok dengan biota biota laut dan aneka warna jenis ikan hias dapat dinikmati dengan Snorkling, Diving, Swimming, Boating, dan perahu kaca.

Daya tarik khusus bagi wisatawan

* Panorama laut yang indah bagai telaga dengan gugusan kepulauan yang tersebar.

* Hamparan pasir putih yang membentang di kawasan pantai maupun diseluruh pulau Dapat melakukan kegiatan hiking, snorkeling, diving, Fishing/memancing, dayung dan sebagainya

* Menikmati keindahan biota laut dengan aneka ragam ikan hias dan bermacam karang laur yang menarik.

* Masih terdapat jenis satwa langka seperti menjangan, landak, trenggiling, ular kedor, burung garuda dan ikan lele tanpa patil.

* Gunung dengan penghijauannya hutan tertutup yang masih perawan.

* Dapat menyaksikan ikan hiu, kerapu, lemuna, tripang di keramba.

* Bila perjalanan memakai kapal laut, dapat menikmati iringan ikan lumba-lumba di sebelah kapal